Kurangnya Adab, membuat Persaudaraan tak lagi rekat.

Kunci dari kerukunan sebuah komunitas salah satunya adalah saling menghargai antar sesama warga. Sikap saling menghargai bisa diwujudkan dengan karakter atau adab atau akhlak yang baik.
Begitupun di Villa Kwanyar, warga Villa telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempraktekkan adab yang baik agar tercipta kerukunan  dan kedamaian. Sangat terasa adanya suasana akrab antar warga, saling menyapa, saling membantu, saling memberi dan sering berkumpul bersama. Saat bertemu satu sama lain, tersungging senyum dari wajah mereka sebagai tanda kebahagiaan ketemu saudara.
Saat ada warga yang butuh bantuan, terpantau warga yang lain akan langsung membantu tanpa pamrih. Apalagi dengan terbentuknya rukun warga, kegiatan sosial kemasyarakan seperti diatas semakin terorganisir dengan baik.
Rif'an Fanani selalu ketua Rukun Warga menyampaikan, yang penting rukun guyub, sak dhuluran sak lawase.
Saat ditanya apakah masih ada kelakuan warga yang bisa merusak kerukunan dan keguyuban? Fanani hanya tersenyum tanpa memberikan penjelasan lebih jauh.
Namun demikian, ada seorang warga yang tidak mau disebut namanya menceritakan sebuah kejadian yang menurutnya bisa menyakiti hati dan merusak kerukunan. Iya menceritakan suatu hari, pas hari Minggu, warga sedang kerja bakti melokalisir dan membakar rumput kering dekat tandon belakang. Kemudian ada kabar bahwa ada pipa air utama bocor dan butuh penanganan. Wargapun bergegas datang dan membetulkan saluran. Belum selesai perbaikan saluran utama, ada kabar lain bahwa disalah satu rumah warga, ada pipa air menuju rumah yang pecah. Wargapun sebagian bergegas datang untuk membantu dan langsung melakukan perbaikan. Saat itulah kejadian kurang mengenakkan itu terjadi, warga yang datang semuanya membantu perbaikan, malah tuan rumahnya hanya berdiri didepan pintu rumah cari tempat yang dingin, malah ribut mindahkan sepeda ketempat dingin pula, bahkan beberapa kali ribut keluar masuk rumah tanpa sedikitpun mau membantu warga yang membetulkan saluran air. Bahkan saat perbaikan selesai, ucapan terima kasihpun tak keluar dari mulutnya.
Warga yang bercerita tadi, dengan raut wajah yang terlihat jelas kekesalannya ia mengatakan "kami warga siap membantu, tapi tolonglah jangan perlakukan kami seperti pembantu". "Kami ikhlas pak, tapi jika yang dibantu kurang adab, kan bisa merusak keikhlasan" imbuhnya.
Dengan kejadian ini warga berharap agar seluruh warga bisa menjaga karakter atau adab yang baik, saling bahu membahu, tolong menolong dengan ringan tangan sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendataan Warga / Pemilik Rumah di Kwanyar Indah Residence

Peningkatan SHGB ke SHM

Pembangunan Musholla Kwanyar Indah Residence